CIREBONFOLK.COM – 17 Sound Horeg Meriahkan Karnaval Lebaran Gebang Kulon | GEBANG – Paska lebaran, Karnaval Lebaran Desa Gebang Kulon Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon menjadi salah satu acara yang ditunggu masyarakat.
Ketua pelaksana Karnaval Lebaran GDesa Gebang Kulon, Dimas Hendrik Kusdiantoro mengungkapkan, dalam momen tersebut, Karnaval Lebaran dimeriahkan dengan penampilan 17 sound Horeg pengiring ogoh-ogoh peserta karnaval Lebaran.
kegiatan karnaval lebaran ini merupakan acara rutin paska perayaan hari raya idul fitri setiap tahunnya.
“Awalnya, acara ini menjadi sarana hiburan masyarakat mengiringi kegiatan silaturahmi masyarakat dalam momentum lebaran. Tapi dalam setiap pelaksanaanya, selalu ada evaluasi dan pembenahan dan selalu ada perubahan kemajuan kegiatan,” katanya.
Dan karnaval ini juga, kata dia, menjadi satu hal yang selalu dirindukan masyarakat desa yang selama ini hidup di rantau dan hanya sempat pulang kampung setahun sekali.
“Meski kegiatan yang mengundang ribuan pasang mata untuk melihat, namun acara bisa berjalan dengan tertib dan kondusif karena sudah menjadi kesepakatan bersama antar peserta karnaval untuk menjaga ketertiban dan kondusifitas selama acara,” katanya.
Pihaknya sudah melakukan kesepakatan bersama disaksikan petugas dari Polsek Gebang, jika tidak bisa menjaga ketertiban selama pelaksanaan karnaval.
“Maka group mereka dilarang mengikuti kegiatan karnaval untuk tahun-tahun berikutnya,” ungkapnya.
Dalam kegiatan karnaval lebaran Desa Gebang Kulon tahun 2025 ini, diikuti sebanyak 17 peserta yang mewakili Blok dan Komunitas yang ada di Desa Gebang Kulon.
“Dan biasanya mereka merupakan group obrog yang selama bulan Ramadan menggugah wraga untuk melaksanakan sahur,” kata Dimas.
Kegiatan karnaval dari tahun ke tahun selalu mengalami kemajuan seiring dukungan masyarakat di Blok atau komunitas masing-masing. Pada karnaval lebaran tahun ini, yang membuat semakin penasaran masyarakat di antaranya tampilnya 17 sound Horeg yang mengiringi peserta karnaval, sound Horeg yang mereka datangkan bukan saja dari wilayah Gebang, namun dari Indramayu, Subang dan lainnya sehingga membuat acara karnaval lebaran semakin ramai dengan antusias warga.
“Dengan antusiasme warga dan peserta karnaval, jadi masyarakat bukan hanya penasaran ingin melihat hasil kreasi ogoh-ogoh karnaval saja, masyarakat juga penasaran dengan penampilan sound Horeg yang didatangkan dari beberapa daerah yang memang sudah cukup punya nama di kalangan dunia sound system,” ungkapnya.
Dan untuk penilaian karnaval sendiri, sampai saat ini masih kepada penilaian kreasi pembuatan ogoh-ogoh peserta karnaval yang terbaik dan terunik. Ditambah lagi hasil kreasi sendiri mereka akan mendapatkan hadiah dari panitia.
“Untuk juara pertama Rp1,5 juta, juara kedua Rp1 juta dan juara ketiga Rp750 ribu. Hadiah tersebut bagi masyarakat bukan menjadi tujuan utama, hanya sebagai penyemangat pelaksanaan karnaval, karena bila dengan modal yang dikeluarkan tidak sebanding dengan hadiah yang diterima, satu contoh untuk membuat ogoh-ogoh terkadang peserta harus mengeluarkan modal kadang hingga Rp5juta, ditambah sewa sound horeg yang kisarannya antara Rp12 juta bahkan ada yang sampai Rp25 juta,” kata Dimas.